A.
CBIS dan Data
a)
Definisi
1) Sistem
Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information System (CBIS)
merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang
berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung
pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis.
Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi,
sistem, sistem informasi dan basis komputer. Berikut penjelasan masing-masing
istilah tersebut. Data Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang
kita hadapi.Jadi pada intinya, data merupakan kenyataan yang menggambarkan
suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan
sebagai bahan dasar suatu informasi. Informasi Informasi merupakan hasil dari
pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat
bantu untuk pengambilan suatu keputusan. Sistem Sistem merupakan entitas, baik
abstrak maupun nyata, dimana terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait
satu sama lain. Objek yang tidak memiliki kaitan dengan unsur-unsur dari sebuah
sistem bukanlah komponen dari sistem tersebut. Sistem Informasi Sistem
Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki
antar subsistemnya,system informasi akan mampu menyediakan informasi yang
berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang
membutuhkannya. Berbasis Komputer Sistem Informasi “berbasis komputer”
mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem
informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus
menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin
sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa
adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya
selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi
yang berbasis pada komputer.
2) Menurut Brigida (2012),
CBIS atau Computer Base Information System, mengandung arti bahwa komputer
memainkan peranan penting dalam sebuah sistem
informasi, meskipun secara teoritis,
penerapan sebuah sistem
informasi memang tidak harus
menggunakan komputer dalam kegiatannya, namun pada prakteknya dengan data dan
kebutuhan informasi yang begitu kompleks maka peran teknologi komputer begitu dibutuhkan,
peran komputer inilah yang dikenal dengan istilah “computer based” karena
digunakan untuk mengolah informasi dalam sebuah sistem maka disebut “Computer
Base Information System” atau sistem informasi berbasis
computer
3) Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga
Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi
sebuah Informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu
pengambilan keputusan. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam
kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan
informasi yang berbasis pada komputer. Sistem Informasi “berbasis komputer”
mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem
informasi (dalam Laudon dan Laudon, 2008).
b) Evolusi
CBIS
1) Berfokus
pada data (SIA)
Nama yang diberikan
untuk aplikasi akuntansi berbasis komputer adalah pengolahan data elektronik
(EDP) atau disingkat data processing (DP). SIA digunakana untuk menggambarkan
sistem yang memproses aplikasi pengolahan data perusahaan.
2) Berfokus
pada (SIM)
Konsep SIM menyadari
bahwa aplikasi komputer harus diterpakan untuk tujuan utama menghasilkan
informasi menajemen. SIM merupakan integrasi
manusia dan mesin guna menyediakan informasi untuk mendukung fungsi operasional
manajemen & pengambilan keputusan pada suatu organisasi.
3) Berfokus pada penunjang keputusan (SPK)
Merupakan system computer yang interaktif yang
membantu pembuat keputusan dalam menggunakan dan memanfaatkan data dan model
untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur.
OA (Office Automation) memudahkan komunikasi dan
meningkatkan produktivitas di antara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan
alat-alat elektronik. OA dimulai th. 1964 saat IBM mengumumkan produknya,
Magnetic Tape/Selectric Typewriter (MT/ST) yaitu mesin tik yang dapat mentik
kata - kata yang telah terekam dalam pita magnetik, contohnya ; Word
Processing, Teleconferencing, Voice Mail, Email, Electronic Calendaring,
Facsimile Transmission dan Desktop Publishing.
5) Berfokus
pada konsultasi
Saat ini berlangsung
gerakan untuk menerapkan kecerdasan buatan (artificial intelligence) atau AI
bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar AI adalah bahwa komputer dapat diprogram
untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia atau disebut juga Expert System (ES) yaitu
sistem yang berfungsi sebagai seorang spesialis dalam suatu area. Contohnya; Sistem pakar dapat
menyediakan bagi seorang manajer sebagian bantuan yang sama seperti yang
diberikan bagi seorang manajer sebagai bantuan yang sama seperti yang diberikan
oleh seorang konsultan manajemen.
a) Hirarki
data
Menurut
Kadir (2004), secara tradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hierartki
yang terdiri atas elemen data, yaitu rekaman (record) dan berkas
(file). Elemen data adalah satuan data terkecil yang
tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna.Rekaman adalah
gabubngan sejumlah elemen data yang saling terkait. Berkas adalah himpunan
seluruh rekaman ang bertipe sama membentuk sebuah berkas.
b) Penyimpan
data sekunder (DASD / SASD)
1) SASD
(Penyimpanan Berurutan)
Proses penyimpanan pada SASD
terbilang cukup lambat karena untuk mencari data tertentu harus selalu dimulai
dari awal. Contoh, magnetic tape.
Penyimpanan ini sudah jarang dipakai, tetapi seringkali dipakai untuk backup, karena murah dan kapasitasnya yang besar
2) DASD
(Penyimpanan Akses Langsung )
Menurut Sulianata (2008), proses
penyimpanan ini jauh lebih cepat dibanding dengan SASD, karena untuk mengambil
sebuah data tertentu tidak perlu dicari dari awal berurutan
1) Pemerosesan Batch
Batch processing adalah suatu model pengolahan data,
dengan menghimpun data terlebih dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam
kelompok-kelompok yang disebut batch. Tiap batch ditandai dengan identitas
tertentu, serta informasi mengenai data-data yang terdapat dalam batch
tersebut. Setelah data-data tersebut terkumpul dalam jumlah tertentu, data-data
tersebut akan langsung diproses
2) Pemerosesan Online
Adalah sebuah sistem yang
mengaktifkan semua periferal sebagai pemasok data, dalam kendali komputer
induk. Informasi-informasi yang muncul merupakan refleksi dari kondisi data
yang paling mutakhir, karena setiap perkembangan data baru akan terus
diupdatekan ke data induk. Mencakup transaksi yang segera masuk, langsung
diproses dan prosesnya real time. Setiap transaksi terjadi segera dibukukan
3)
Sistem Real
Time
Adalah mekanisme pengontrolan,
perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan
dapat diterima dalam waktu yang relatif sama.
1) Martin (dalam Sutabri, 2005) menjelaskan bahwa database adalah
suatu kumpulan data yang terhubung (interrelated data) yang disimpan
secara bersama-sama pada suatu media, tidak terulang (controlled redundancy)
dan dikontrol dengan cara tertentu sehingga mudah digunakan atau ditampilkan
kembali, dapat digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal,
data disimpan tanpa ketergantungan kepada program yang akan menggunakannya, dapat
ditambah, diambil, dimodifikasi dengan mudah dan terkontrol. Database adalah integrasi logis dari catatan-catatan file. Tujuan dari
konsep database adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai independensi data.
Independensi data adalah kemampuaan untuk membuat perubahan dalam struktur data
tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data. Independensi data
dicapai degan menempatkan spesifikasi dalam tabel & kamus yg terpisah
secara fisik dari program. Program mengacu pada tabel untuk mengakses data.
2) Database
Management System (DBMS) adalah seperangkat program komputer yang
mengontrol pembuatan, penanganan, dan penggunaan database. Kroncke at al (1997
dan 2007) menjelaskan bahwa Database Management System (DBMS) terdiri
atas perangkat lunak yang mengoperasikan database, menyediakan penyimpanan,
akses, keamanan, back up dan fasiilitas lainnya. Database
Management System (DBMS) adalah sistem pengorganisasian dan
pengolahan data base pada komputer. Sistem ini dirancang untuk mampu melakukan
berbagai data dengan beberapa referensi data yang sama. DBMS ini mampu diakses
oleh berbagai aplikasi. Database Manajement System (DBMS) merupakan software
yang digunakan untuk membangun sebuah sistem basis data yang berbasis
komputerisasi. DBMS membantu dalam pemeliharaan dan pengolahan kumpulan data
dalam jumlah besar. Sehingga dengan menggunakan DBMS tidak menimbulkan
kekacauan dan dapat digunakan oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan.
e) Peranan
database dalam psikologi
Peranan database dalam dunia
psikologi sangat fungsional terutama dalam bidang psikologi industri dan
organisasi. Pembuatan database
dalam dunia psikologi sangat memudahkan user dalam pencarian data yang
dibutuhkan. Contohnya, jika seorang HRD yang ditugaskan memberikan penilaian kepada
salah satu karyawan maka ia harus melihat data-data terdahulu yang disimpan
pada database yang berisi data-data mengenai identitas
karyawan hingga hasil tes psikologi terdahulu, dan
sebagainya. Dengan adanya database tersebut, user hanya membutuhkan satu
primary key untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, sehingga tidak terjadi data
ganda. Secara garis besar, database sangat membantu sebagai
penyimpanan dan pencarian data. Selain itu, data dalam database dapat terjamin
kerahasiaannya dan hal ini sangat sesuai dengan kode etik dalam dunia psikologi
dalam menjaga kerahasiaan data-data ataupun hasil dari pemeriksaan psikologi
seseorang.
B. Sistem
pakar (SP) dan Artificial Intelligence (AI)
1. Definisi
SP dan AI
1) Menurut
Durkin sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk
memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan seorang pakar.
2) Menurut
Ignizio, sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang berkaitan, dalam
suatu domain tertentu, yang mana tingkat keahliannya dapat dibandingkan dengan
keahlian seorang pakar.
3) Menurut
Giarratano dan Riley, sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang bisa
menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar
1) Menurut
Sri Kusumadewi (2003) Artificial Intellegence merupakan salah satu bagian ilmu
komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti
dan sebaik yang dilakukan oleh manusia.
2) Menurut
Anita Desiani dan Muhammad Arhami (2005) Artificial Intellegence adalah “
Bagian dari komputer sehingga harus didasarkan pada Sound Theoretical (Teori
Suara) dan prinsip – prinsip dibidangnya. Prinsip – prinsip ini meliputi
struktur data yang digunakan dalam 11 representasi pengetahuan, algoritma yang
diperlukan untuk mengaplikasikan pengetahuan tersebut, serta bahasa dan teknik pemrograman
yang digunakan dalam mengimplementasikannya.
3) Menurut
Andri Kristanto (2004),
kecerdasan buatan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan komputer yang
khusus ditunjukan dalam perancangan otomatisasi tingkah laku cerdas dalam
sistem kecerdasan computer.
2. Sejarah
SP dan AI
Sistem Pakar
petama kali dikembangkan oleh komunitas AI (Artificial Intellegence)
pada pertengahan tahun 1956. Sistem Pakar yang munculpertama kali adalah General-purpose
Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel dan Simon (Sri
Kusumadewi, 2003).
Pertengahan tahun 1960-an,
terjadi pergantian dari program serba bisa (general-purpose) ke program
yang spesialis (special-purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL oleh
E.Feigenbauh dari Universitas Stanford dan kemudian diikutu oleh MYCIN.
Awal tahun 1980-an,
teknologi Sistem Pakar yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul
sebagai aplikasi komersial, khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 pada
Digital Equipment Corp.) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric).
Sistem Pakar dari tahun ketahun selalu mengalami perkembangan.
Berdasarkan Buku
Artificial Intelligence : A Modern Approach Third Edition (2003). Sejarah AI
diceritakan sebagai berikut :
1) Masa Persiapan Kecerdasan Buatan
(1943–1955) Warren McCulloch and Walter Pitts (1943) membuat karya pertama yang
umumnya disebut AI. Mereka membuat sebuah jaringan neuron buatan berdasarkan
tiga sumber, yaitu: pengetahuan tentang fisiologi dasar dan fungsi neuron di
otak, sebuah analisis formal logika proporsional Russell dan Whitehead, dan
teori Turing komputasi. Pada tahun 1949, Donald Hebb menunjukkan aturan
sederhana baru untuk memodifikasi kekuatan hubungan antara neuron. Namun,
Marvin Minsky dan Dean Edmonds, dua mahasiswa sarjana di Harvard yang membangun
komputer jaringan saraf pertama pada tahun 1950.
2) Kelahiran Kecerdesan Buatan (1956) John
McCarthy merupakan tokoh lain yang berpengaruh dalam AI. Setelah menerima PhD
pada tahun 1951 di Princenton dan bekerja selama dua tahun sebagai instruktur,
McCarthypindah ke Stanford dan kemudian ke Perguruan Tinggi Dartmouth, untuk
dijadikan sebagai tempat penelitian. McCarthy yakin Minsky, Claude Shannon, dan
Nathaniel Rochester untuk membantunya bersama-sama peneliti AS yang tertarik
pada teori automata, jaring saraf, dan studi kecerdasan. Pada musim panas 1956,
McCarthy mengumumkan 10 studi tentang kecerdasan buatan di Dartmouth College di
Hanover, New Hampshire. Penelitian ini untuk melanjutkan atas dasar dugaan
bahwa setiap aspek pembelajaran atau fitur lain kecerdasan bisa pada prinsipnya
begitu tepat menggambarkan bahwa mesin dapat dibuat untuk mensimulasikan itu
Sebuah usaha 8 untuk menemukan bagaimana membuat mesin menggunakan bahasa,
bentuk abstraksi dan konsep, memecahkan jenis masalah yang terjadi pada
manusia, dan memperbaiki diri .
3) Antusiasme Awal, Harapan Besar
(1952-1969) Pada masa ini, AI sukses berkembang. GPS adalah program pertama
untuk mewujudkan pendekatan “pemikiran manusiawi”. Keberhasilan GPS dan program
selanjutnya sebagai model kognisi yang dipimpin Newell dan Simon (1976)
merumuskan hipotesis sistem symbol fisika terkenal, yang menyatakan bahwa
“sistem simbol fisika dibutuhkan dan sarana yang memadai untuk tindakan cerdas
umum.” Di IBM, Nathaniel Rochester dan rekan-rekannya menghasilkan beberapa
program AI pertama. pada tahun 1952, Arthur Samuel menulis serangkaian program
untuk catur (draft) yang akhirnya belajar untuk bermain di level amatir yang
kuat.
Artificial
Intelligence atau yang disebut dengan kecerdasan buatan ini adalah ilmu yang
berdasarkan proses manusia berpikir. Hal ini dapat dilihat pada cara kerja AI
dan kognisi manusia dimana cara kerja kognisi manusia adalah menerima stimulus,
kemudian dproses dan setelah itu akan menghasilkan respon. Cara kerja
Artificial Intelligence sendiri adalah dengan menerima input, diproses dan
kemudian mengeluarkan output berupa suatu keputusan. Dengan demikian, melaui
pengetahuan tentang proses berpikir dan mengetahui bagaimana untuk membuat
asumsi-asumsi yang pasti tentang bagaimana cara berpikir tersebut, maka dengan
asumsi-asumsi itulah para peneliti menggunakannya untuk mendesain suatu program
komputer yang mempunyai kecerdasan secara buatan.
5) Aplikasi
system pakar
Eliza, Parry dan Nettalk adalah beberapa contoh dari chatterbot.
Chatterbot merupakan sebuah program komputer yang dirancang untuk menstimulasi
percakapan intelektual dengan satu atau lebih manusia secara audio maupun teks.
Chatterbot dikategorikan sebagai kecerdasan buatan atau Artificial
Intelligence, yang dimanfaatkan untuk tujuan praktis seperti bantuan online,
layanan personal, atau diskusi informasi, dalam hal ini dapat dilihat fungsi
program sebagai suatu jenis agen percakapan (conversational agent).
a) Eliza
Program yang dipublikasikan oleh Joseph Weizenbaum pada tahun 1966, yang
dapat mengelabui pengguna hingga mempercayai bahwa mereka sedang bercakap-cakap
dengan manusia nyata. Tujuan dari pembuatan program ini adalah untuk meniru
pembicaraan antara seorang psikolog dan pasiennya, dalam hal ini, Eliza
berperan sebagai psikoterapis dan memberikan saran dan nasihat tentang masalah
penggunanya. Kunci metode operasional Eliza melibatkan rekognisi dari isyarat
kata-kata atau kalimat input, dan output berupa tanggapan yang telah
dipersiapkan atau diprogram, yang dapat meneruskan percakapan dengan suatu cara
sehingga tampak bermakna.
b) Parry
Parry dibuat pada tahun 1972 oleh psikiatris Kenneth Colby ketika di
Universitas Stanford. Parry bertujuan untuk merefleksikan pikiran pasien dengan
mental paranoid yang serius. Program ini menjalankan model mentahan dari
prilaku schizophrenia paranoid berdasarkan konsep, konseptualisasi dan
kepercayaan (penilaian tentang konseptualisasi : penerimaan, penolakan, dan
netral). Ini juga menggunakan strategi percakapan, lebih serius dan merupakan
program lanjutan dari Eliza.
c) Nettalk
Connectionism adalah gerakan dalam ilmu kognitif yang berharap untuk
menjelaskan kemampuan intelektual manusia menggunakan jaringan syaraf tiruan
(juga dikenal sebagai “jaringan syaraf” atau “jaring syaraf”). jaringan syaraf
disederhanakan model otak terdiri dari sejumlah besar unit (young analog
neuron) bersama-sama dengan bobot yang mengukur kekuatan hubungan antara unit.
Model ini berat efek dari sinaps yang menghubungkan satu neuron yang lain.
Percobaan pada model semacam ini telah menunjukkan kemampuan untuk mempelajari
keterampilan seperti pengenalan wajah, membaca, dan deteksi struktur gramatikal
sederhana. Connectionists telah membuat kemajuan yang signifikan dalam menunjukkan
kekuatan jaringan saraf untuk menguasai tugas-tugas kognitif. Berikut adalah
tiga percobaan terkenal yang telah mendorong connectionists untuk percaya bahwa
JST model yang baik dari kecerdasan
manusia. Salah satu yang paling menarik dari upaya tersebut adalah kerja
1987 Sejnowski dan Rosenberg di jaring yang dapat membaca teks bahasa Inggris
disebut NET talk. Pelatihan ditetapkan untuk NET talk adalah basis data yang
besar terdiri dari teks bahasa Inggris ditambah dengan output yang sesuai
fonetik-nya, yang ditulis dalam kode yang cocok untuk digunakan dengan
synthesizer pidato. Tape kinerja NET
talk di berbagai tahap pelatihan mendengarkan sangat menarik. Pada
awalnya output random noise. Kemudian, bersih suara seperti itu mengoceh, dan
kemudian masih seolah-olah itu adalah berbahasa Inggris double-talk (pidato
yang dibentuk dari suara yang menyerupai kata dalam bahasa Inggris). Pada akhir
pelatihan, NET talk melakukan pekerjaan yang cukup baik mengucapkan teks
diberikan. Selain itu, kemampuan ini generalizes cukup baik untuk teks yang
tidak disajikan pada training set.
6) Generalisasi
Peranan AI dalam bidang Psikologi
a) Salah satu implementasi yang diterapkan sistem pakar
dalam bidang psikologi, yaitu untuk sistem pakar menentukan jenis gangguan
perkembangan pada anak. Anak-anak merupakan fase yang paling rentan untuk
mengalamin gangguan dan sangat perlu diperhatikan satu demi satu tahapan
perkembangannya. Contoh satu bentuk gangguan perkembangan adalah conduct
disorder. Conduct disorder adalah satu kelainan perilaku dimana anak sulit
membedakan benar salah atau baik dan buruk, sehingga anak merasa tidak bersalah
walaupun sudah berbuat kesalahan. Dampaknya akan sangat buruk bagi perkembangan
sosial anak tersebut.
b) Contoh
lain implementasinya adalah tes kepribadian. Aplikasi tes kepribadian
berbasiskan sistem pakar ini, lebih mudah dan lebih cepat dalam proses
pengukuran kepribadian dibandingkan metode terdahulu, sehingga memberikan
banyak keuntungan dari segi penghematan waktu, tenaga, dan memudahkan kinerja
user (pemakai) dalam mengukur kepribadiannya masing-masing. Selain itu aplikasi
tes kepribadian ini dikemas dengan tampilan yang cukup menarik. Namun demikian,
aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini tidak bisa menggantikan
seorang ahli karena dia pakar di bidangnya. Aplikasi sistem pakar ini hanyalah
alat bantu yang sangat bergantung pada data-data yang di-input oleh seorang
programmer sehingga aplikasi sistem pakar ini haruslah selalu dikembangkan.
Daftar Pustaka
Arhami, Muhammad. 2005. Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta : Andi
Kadir. A. 2004. Konsep & Tuntunan Praktis Basis Data. Yogyakarta: Andi
Kristanto, Andri. 2004. Kecerdasan Buatan. Yogyakarta : Graha Ilmu
Krocnke,
D.M and David, A.J. 2007. Database Concepts. 3rd ed. New York
Precentice.
Kusrini. 2006. Sistem
pakar, teori dan aplikasi. Pertemuan 1. Pengantar kecerdasan buatan.
Yogyakarta : Andi.
Laudon, J.P., Laudon, K.C. 2008. Sistem informasi manajemen edisi 10. Jakarta: Salemba
Empat.
Russel,
S and Norvigm P.
2003.
Artificial Intelligence : A modern
Approach. Prentice Hall, Second Edition. Jakarta: Salemba
Empat.
Sri Kusumadewi. 2003. Artificial Intelligenci (Teknik dan Aplikasinya). Edisi Pertama.
Yogyakarta; Penerbit Graha Ilmu.
Sutabri,
T. 2003. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta
: Andi
Sulianta, F. 2008. Komputer forensik.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Agung. Pengenenalan pada Manajemen. Diunduh
dari http://agungsr.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6452/Pengenalan+pada+Manajemen+Informasi.p
Brigida. 2008. Sistem informasi berbasis
komputer. http://informatika.web.id/sistem-informasi-berbasis-komputer-cbis.htm.